Peduli
Perempuan dan Anak, Ingin Jadi Entrepreneur
Calista Putri Savira membuat
nama kampus Tegalboto Unej kembali Berjaya. Gadis cantik ini baru saja di nobatkan
menjadi Putri Kampus Kreatif Jawa Timur 2017. Hebatnya lagi, bukan hanya pintar
kreatif dan smart, dirinya juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
anak-anak dan perempuan.
RANGGA MAHARDIKA, Tegalboto
MESKIPUN pelaksanaan pemilihan Putri Kampus Kreatif Jawa Timur
sudah berlalu dua pekan lalu (8-10/12), namun wajah yang bahagia dan bangga
masih jelas tergambar di gadis cantik dengan rambut panjangnya. Dirinya
terlihat cukup bahagia saat menceritakan bagaimana berjuang.
“Jumlah peserta ada 130. Semua
adalah pilihan dari kampus-kampus di Jawa Timur,” ucap gadis kelahiran Jember,
18 April 1997 silam ini.
Namun putri tunggal dari Vivin
Suharini ini tetap mencoba menampilkan yang terbaik di setiap babak. Maklum
dirinya bukan hanya membawa diri namun juga nama besar Unej. Ternyata Calista
berhasil terus melaju hingga babak akhir.
Dalam ajang putri kampus Jatim
2017, panitia memilih empat peserta di babak final yang nantinya terpilih jadi
putri kampus Jawa Timur, Putri Kampus Kreatif, Putri Kampus Cerdas, dan Putri
Kampus Peduli. Ini sesuai dengan tema pemilihan Putri Kampus 2017 yakni smart,kreatif and care. “Ternyata saya
terpilih putri kampus Jatim 2017,” tutur alumnus SMAN 1 Jember.
Tentu saja, tampilnya mahasiswa
jurusan sastra Inggris Fakultas Ilmu budaya Unej ini menjadi juara bukanlah
pekerjaan yang ringan. Ajang di gagas oleh Ikatan Sarjana Wanita Indonesia
Jatim ini mencari calon sarjana wanita yang smart,
kreatif, care, dan berintelektual tinggi. Sehingga kedepannya dapat menjadi
wanita yang inovatif dan inspiratif bagi wanita-wanita yang lain.
Di mana masa seleksi, karantina
di Alit Life Skill Institute dan masuk ke babak final di Untag Surabaya pun
terpilih sebagai putri ini cukup berat. Di mana masa karantina, Calista
mendapatkan pembekalan dari para pakar seperti
Saifullah Yusuf (wagub jawa timur), Alim Markus (CEO Maspion Grup),
Arzeti Bilbina, Indah Kurnia (anggota DPR RI), Nuniek Silalahi (ketua himpunan
busana Jatim), Perry Angglishartono (PT Jamu Iboe Jaya).
Selama menjalani masa karantina
dirinya mendapatkan banyak pelajaran berharga, mulai kepemimpinan wanita dalam
politik sehingga tidak buta politik agar mampu mewarnai kebijakan yang ada.
“Juga leaderless group discussion dengan
tema pernikahan dini dan tema-tema lainnya yang menyangkut wanita,” tutur mahasiswi
yang hobi fotografi, membaca dan melukis ini.
Dalam tahap ini, di harapkan
semua peserta mampu berbahasa inggris dalam menyelesaikan suatu masalah dalam
forum. Juga di tambah dengan harus mempresentasikan kegiatan entrepreneur dan sosial care. Untuk sosial care, dirinya
melakukan sosialisasi ke anak SD tentang safety
di jalan juga mensosialisasikan pentingnya minat baca ke anak SMA.
Calista akhirnya terpilih karena
di Tanya pertimbangan dewan juri karena rekan jejaknya yang memiliki usaha
sendiri. “Kebetulan hoby fotografi dan membuka jasa layanan fotografi, ini
salah satu kegiatan entrepreneurship,” ungkap alumni SMP N 2 Jember lagi.
Menurut warga Perumahan
Tegalbesar Permai Kaliwates ini, kini dirinya tengah menyusul program untuk
empowering women. “Wanita tidak cukup cantik saja, tapi harus di tunjang
kepintaran, kreatif, dan peduli. Sehingga sosialisasi tentang women
leadership,” terangnya yang ingin juga menumbuhkan jiwa entrepreneur untuk
mahasiswa.
Yang paling penting, kepedulian
gadis yang aktif di HMJ EDSA (English Departement Student Asosiasion) ini bukan
hanya perempuan tetapi juga anak-anak. Dirinya ingin meningkatkan minat baca
bagi anak-anak.
Prestasi Calista di sambut
gembira oleh Moh Hasan Rektor Universitas Jember ini minta kepada Calista
menjaga nama baik almamater mengingat kiprahnya yang semula hanya di tingkatkan
kampus Tegalboto, tetapi merambah tingkat Jawa Timur. “Dan jangan lupa dengan
kuliahnya, jangan sampai kesibukan menyebabkan tugas-tugas perkuliahan jadi
terbengkali,” pesan Hasan.
Apalagi, selama setahun kedepan,
dirinya melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan bagaimana membentuk
wanita aktif yang nantinya bergerak di bidang empowering women. Nantinya para
wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja, melainkan dapat aktif dalam
berorganisasi dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. (hdi)
SUMBER : JP-RJ Kamis
28 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar