Selasa, 16 Januari 2018

Menengok Eksisten Komunitas Keselamatan Berlalu Lintas Dishub Jember



Bidik Remaja, Aktif turun jalan Edukasi Masyarakat Jember


       Membangun karakter diri perlu di lakukan sejak dini. Salah satunya tentang tertib berlalu lintas. Seperti yang di lakukan sekelompok remaja, yang membentuk komunitas keselamatan Berlalu Lintas bersama Dishub Jember.

                                              
  RULLY EFENDI, Jember Kota

                MEMILIH lokasi paling sepi di Car Free Day (CFD).  Para remaja berkumpul membentuk lingkaran. Diskusi ringan mereka lakukan. Kemudian, mulai beraksi menarik perhatian. Caranya mudah. Sekadar menggelar permainan ular tangga.

                Namun yang dimainkan, bukan ular tangga biasa. Dadu yang mereka lempar juga besar. Apalagi papan ular tangganya. Lebar, sekitar 4 meteran. Sedangkan materi permainan, semua berisi tentang keselamatan berlau lintas. Tak heran kemudian, cara mereka berhasil menjadi pusat perhatian
.
                Beberapa pengunjung CFD disekitaran jembatan jompo, berhenti sekadar menyaksikan permainan anak muda. Tak sedikit pula dari pengunjung, mencoba permainan ular tangga yang mereka tawarkan.

                Bagi yang belum biasa, sulit menang karena tidak bisa menjawab pertanyaan si ular tangga. Meski demikian, semua tertawa bahagia.

                Di antara sekelompok remaja, ada yang paling senior di antara mereka. Namanya Rizki Nur Akbar. Dia salah seorang staf Dinas Perhubungan (Dishub) Jember. Akbar, selain menjadi pendamping komunitas tersebut, rupanya dia pula yang menggagas terbentuknya komunitas tersebut.

                Akbar yang alumnus Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), menilai ada potensi yang di miliki setiap anak muda di jember. Namun terkadang, mereka kurang terwadahi di lokasi yang tepat. Sehingga, tak setitik mereka yang salah jalan, kemudian mengubur semua potensi yang ada.

                Komunitas Keselamatan Berlalu Lintas, di nilai sebagai jawaban di tengah kegelisahan para orang tua, yang waswas melihat tingginya kecelakaan di kalangan remaja. Penyebabnya jelas, karena remaja ugal-ugalan saat berkendara. “Nah di komunitas ini, mereka kami edukasi,” ujar Akbar.

                Supaya lebih tepat , edukasi di kolaborasi dengan motivasi. Bahkan, kompetisi yang berbasis prestasi, mereka juga mainkan untuk penyemangat. Salah satunya , menunjuk dua remaja terkait, kemudian di nobatkan menjadi Pelajar pelopor Keselamatan Berlalu Lintas.

                Kedua remaja yang di tunjuk, satu pria dan seorang lainnya wanita. Kemudian di pasangkan, untuk kemudian di rekomendasi  dalam perlombaan Dishub Jatim. “Alhamdulillah, satu di antara dua yang kami kirim, juara dua dan berkesempatan tampil di level nasional,” tuturnya.

                Pemuda kebanggaan Wakil Kabupaten Jember itu, bernama Firma Syauqi  MHS. Teman-temannya memanggilnya dengan sebutan Syauqi. Dia seorang pelajar kelas XI di SMAN 1 Jember. Benar-benar membanggakan, karena dia di nobatkan sebagai Pelajar Pelopor Keselamatan Terfavorit se-Indonesia. Perlombaan itu digelar Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

                Syauqi di nilai layak jadi terfavorit, karena dia menawarkan gagasan keselamatan berlalu lintas, berbasis aplikasi android. Aplikasi itu dia beri nama Traffic Police of Citizen. Sebuah program semacam laporan masyarakat untuk mereka pelanggar lalu lintas.

                Kata Syauqi, aplikasi itu di integrasikan dengan pihak kepolisian. Praktiknya, masyarakat pemilik aplikasi, bisa langsung melaporkan pelanggar lalu lintas, dengan mengirim foto maupun video. Kemudian, laporan warga itu langsung terkirim ke data base kepolisian. Supaya laporannya tidak seperti surat kaleng, pelapor berkewajiban menyertai identitas valid. “Tetapi tetap, kerahasiaannya terjaga,” imbuhnya.

                Sementara untuk pelanggar sopir angkutan umum, dominan kerjanya di sinergikan dengan pihak Dishub. “Karena soal ijin trayek, tugasnya ada di Dishub,” jelasnya.

                 Namun memang, gagasan Syauqi, hanya sekadar konsep yang matang di bendel proposal perencanaan. Tetapi,jika itu bisa di realisasikan, remaja berumur 16 tahun itu optimistis, angka pelanggaran lalu lintas di jember bisa di tekan optimal. (rul/hdi)

SUMBER: JP RJ Kamis  7 Desember 2017  

                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenang Wartawan Senior Jawa Pos, H Khariri Mahmud

Rela Jualan Bakso Demi Kuliahkan Dua Puterinya                 Keluarga besar alumni wartawan dan karyawan Jawa Pos yang tergabung ...