Senin, 29 Januari 2018

Hudaifah, Gadis Cilik Yang Sudah Raih 17 Prestasi



Terbaru, Raih Medali Emas Kompetisi Matematika Se Jawa-Bali

                Umurnya masih tujuh tahun, namun anak bernama Hudaifah Rohmatil Maya ini sudah memiliki banyak prestasi. Terbaru, mengalahkan 50 finalis lomba Matematika  Se Jawa, Bali dan Madura.

BAGUS SUPRIADI, Patrang


                WAJAHNYA cantik, lincah, pandai berbicara dan mengenakan kerudung. Perempuan cilik itu akrab di sapa Maya, warga jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang. Maya bukan anak biasa, tapi luar biasa. Sebab mampu membanggakan kedua orang tuanya dengan berbagai prestasi.

                Kemarin, anak kelahiran 12 Mei 2010 tersebut tampak sedang bergenbira di sekolahnya, MI Ar-Roudhoh Jember. Dia memegang medali emas yang menjadi kebanggaannya. Sebab, tak mudah untuk meraihnya, Maya harus memeras otak untuk mendapatkannya.

                Ada ribuan peserta kelas 1tingkat SD/MI yang ikut dalam event Jember Mathematics dan Science Competition 2017 yang di selenggarakan di Gedung Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember, 17 Desember 2017 lalu.

                Saat masuk final, harus bersaing dengan peserta lainnya dari berbagai daerah. “Aawalnya gugup, karena soal yang sulit, tapi mampu di jawab semua,” kata Maya.

                Maya harus mengerjakan 30 soal matematika, tak hanya angka-angka tetapi juga cerita. Hebatnya, kemampuan nalar anak tersebut cukup lihai. Sehingga nilainya lebih unggul di banding dengan peserta lainnya. Walhasil, saat lomba selesai berhasil membawa pulang medali emas.

                Meraih prestasi bukan hal yang baru bagi putri Munawaroh tersebut. Sebab, ketika mengenyam pendidikan di TK Arroudhoh, juga kerap meraih juara. Mulai dari juara menggambar, pemilihan dai cilik, bercerita, mewarnai dan lainnya.

                Namun menjuarai lomba matematika merupakan hal yang baru. Sebab, sebelumnya tak pernah mengikuti kompetisi tersebut. Kesenangan Maya dengan matematika di mulai sejak di bangku Madrasah Ibtidaiyah. “Di antara pelajaran lain, matematika paling di senangi,” jelasnya.

                Maya tak bisa menjelaskan secara detail tentang kesukaannya pada matematika. Namun, dia menikmati pelajaran tersebut. Sehingga ketika pelajaran berlangsung, mudah mengerti. “Belajar sendiri mulai dari jam 6 sampai 8, jam 3 sampai 5, dan 18 sampai jam 20.00,” akunya.

                Usaha memang tak mengkhianati hasil. Sejak di bangku TK, Maya sudah meraih 15 prestasi. Di bangku MI masih meraih 2 prestasi. Bahkan, Maya juga sudah bisa menghafal sekitar 15 surat alquran. Semua itu di lakukan sejak masih di bangku TK. “Cita-cita ingin menjadi orang sukses,” aku Maya.

                “Ini karena kemauan anaknya sendiri, tak ada pendidikan khusus dari orang tua,” kata Munawaroh, ibunya. Pendidikan di keluarga tak jauh berbeda dengan lainnya. Prestasi itu di raih karena kemauan sang anak yang cukup tinggi.

                Keaktifan maya dalam berbagai bidang pelajaran membuat kedua orang tuanya menambah aktifitas sang anak untuk ikut les. “Les juga di Ar Roudhoh, mulai dari les menggambar, menghafal alquran hingga matematika,” tambahnya.

                Sementara Tegar Setiabudi, Pembina minta pelajaran matematika menyebut, kemampuan Maya memang lebih kuat di bidang matematika. Di kelas Maya juga lebih cepat memahami pelajaran. Sehingga tak heran mampu meraih prestasi di bidang tersebut.

                Setiap harinya, Maya bersama teman-temannya sebelum masuk kelas selalu doa bersama, senam bersama, menyanyikan lagu wajib, menyebutkan Pancasila dan membaca hadist. Rutinitas itu di lakukan setiap hari untuk membentuk karakter yang baik. “Semua siswa harus menyebutkan Pancasila,” tambah Dian Tanjung, wali kelas 1.

                Kebiasaan itu, kata dia, mampu membuat Maya menjadi siswi yang di siplin. Di kelas menjadi pelajar yang paling aktif. “Di banding yang lain, Maya paling aktif bertanya,”pungkasnya. (gus/c1/hdi)

SUMBER : JP-RJ Rabu 20 Desember 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenang Wartawan Senior Jawa Pos, H Khariri Mahmud

Rela Jualan Bakso Demi Kuliahkan Dua Puterinya                 Keluarga besar alumni wartawan dan karyawan Jawa Pos yang tergabung ...