Terbaru, Raih
Medali Emas Kompetisi Matematika Se Jawa-Bali
Umurnya masih tujuh tahun, namun
anak bernama Hudaifah Rohmatil Maya ini sudah memiliki banyak prestasi.
Terbaru, mengalahkan 50 finalis lomba Matematika Se Jawa, Bali dan Madura.
BAGUS SUPRIADI, Patrang
WAJAHNYA cantik, lincah, pandai berbicara dan mengenakan kerudung.
Perempuan cilik itu akrab di sapa Maya, warga jalan Slamet Riyadi, Kelurahan
Baratan Kecamatan Patrang. Maya bukan anak biasa, tapi luar biasa. Sebab mampu
membanggakan kedua orang tuanya dengan berbagai prestasi.
Kemarin, anak kelahiran 12 Mei
2010 tersebut tampak sedang bergenbira di sekolahnya, MI Ar-Roudhoh Jember. Dia
memegang medali emas yang menjadi kebanggaannya. Sebab, tak mudah untuk
meraihnya, Maya harus memeras otak untuk mendapatkannya.
Ada ribuan peserta kelas
1tingkat SD/MI yang ikut dalam event Jember Mathematics dan Science Competition
2017 yang di selenggarakan di Gedung Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember,
17 Desember 2017 lalu.
Saat masuk final, harus bersaing
dengan peserta lainnya dari berbagai daerah. “Aawalnya gugup, karena soal yang
sulit, tapi mampu di jawab semua,” kata Maya.
Maya harus mengerjakan 30 soal
matematika, tak hanya angka-angka tetapi juga cerita. Hebatnya, kemampuan nalar
anak tersebut cukup lihai. Sehingga nilainya lebih unggul di banding dengan
peserta lainnya. Walhasil, saat lomba selesai berhasil membawa pulang medali
emas.
Meraih prestasi bukan hal yang
baru bagi putri Munawaroh tersebut. Sebab, ketika mengenyam pendidikan di TK
Arroudhoh, juga kerap meraih juara. Mulai dari juara menggambar, pemilihan dai
cilik, bercerita, mewarnai dan lainnya.
Namun menjuarai lomba matematika
merupakan hal yang baru. Sebab, sebelumnya tak pernah mengikuti kompetisi
tersebut. Kesenangan Maya dengan matematika di mulai sejak di bangku Madrasah
Ibtidaiyah. “Di antara pelajaran lain, matematika paling di senangi,” jelasnya.
Maya tak bisa menjelaskan secara
detail tentang kesukaannya pada matematika. Namun, dia menikmati pelajaran
tersebut. Sehingga ketika pelajaran berlangsung, mudah mengerti. “Belajar
sendiri mulai dari jam 6 sampai 8, jam 3 sampai 5, dan 18 sampai jam 20.00,”
akunya.
Usaha memang tak mengkhianati
hasil. Sejak di bangku TK, Maya sudah meraih 15 prestasi. Di bangku MI masih
meraih 2 prestasi. Bahkan, Maya juga sudah bisa menghafal sekitar 15 surat
alquran. Semua itu di lakukan sejak masih di bangku TK. “Cita-cita ingin
menjadi orang sukses,” aku Maya.
“Ini karena kemauan anaknya sendiri,
tak ada pendidikan khusus dari orang tua,” kata Munawaroh, ibunya. Pendidikan
di keluarga tak jauh berbeda dengan lainnya. Prestasi itu di raih karena kemauan
sang anak yang cukup tinggi.
Keaktifan maya dalam berbagai
bidang pelajaran membuat kedua orang tuanya menambah aktifitas sang anak untuk
ikut les. “Les juga di Ar Roudhoh, mulai dari les menggambar, menghafal alquran
hingga matematika,” tambahnya.
Sementara Tegar Setiabudi,
Pembina minta pelajaran matematika menyebut, kemampuan Maya memang lebih kuat
di bidang matematika. Di kelas Maya juga lebih cepat memahami pelajaran.
Sehingga tak heran mampu meraih prestasi di bidang tersebut.
Setiap harinya, Maya bersama
teman-temannya sebelum masuk kelas selalu doa bersama, senam bersama,
menyanyikan lagu wajib, menyebutkan Pancasila dan membaca hadist. Rutinitas itu
di lakukan setiap hari untuk membentuk karakter yang baik. “Semua siswa harus
menyebutkan Pancasila,” tambah Dian Tanjung, wali kelas 1.
Kebiasaan itu, kata dia, mampu
membuat Maya menjadi siswi yang di siplin. Di kelas menjadi pelajar yang paling
aktif. “Di banding yang lain, Maya paling aktif bertanya,”pungkasnya. (gus/c1/hdi)
SUMBER : JP-RJ Rabu 20
Desember 2017

Tidak ada komentar:
Posting Komentar