Siapkan Becak
Wisata, Buatan Anak Muda Jember
Transportasi tradisional seperti
becak perlu di rawat. Tentu, dengan terobosan yang di sebutnya inovasi. Sebab
jika di biarkan begitu saja, becak akan kalah saing di tengah tantangan
transportasi modern.
RULLY EFENDI, Jember
Kota
TAK seperti biasanya, sehari kemarin, Alun-alun Jember di penuhi
becak. Tak tanggung, becak yang di parkir hampir 2 ribu. Posisinya sampai
mengelilingi alun-alun. Karena tak muat, becak pun di parkir di pelataran
kantor Pemkab Jember. Meski hanya sementara, becak mengalahkan mobil dinas
pegawai Pemkab.
Kondisi becak tersebut rata-rata
tak enak di pandang. Kondisinya banyak yang asal-asalan. Bahkan, sebagian ada
yang sampai berkarat. Meski kembang kempis, mereka harus tetap eksis. Karena
sejatinya, tukang becak tidak ada pilihan lain.
Namun harapan mulai tumbuh. Saat
ribuan tukang becak mengikuti kongres langsung sumringah saat Bupati Faida yang
di temani Kepaa Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, mengenalkan becak wisata.
Meski di atas podium Cuma satu, rupanya ada 49 becak wisata lainnya yang sudah
di siapkan. Semua itu akan di beri ke mereka.
Becak wisata yang di pamerkan
bupati, memang cukup merepresentasikan Jember. Berbagai identitas tentang
Jember, terwakili di becak tersebut. Seperti di sandaran penumpang, tergambar
obyek wisata uggulan kabupaten Jember. Kebetulan yang kemarin, gambar sandaran
terlukis Pantai Papuma.
Tampak semakin manis, karena
atap penumpang becak, terpasang batik khas Jember. Pun demikian di selebor roda
becak, terlukis biru dau Tembakau. Meski hanya becak, mereka juga berani
memasang identitas : www.jembertourims.com.
Ke-50 becak wisata yang di
siapkan Pemkab Jember, semuanya baru. Semakin terjamin kualitasnya, karena
bahannya dominan terbuat dari besi anti karat. “Kami ingin memberikan yang
terbaik untuk tukang becak di Jember,” kata Bupati Faida.
Seperti komitmen awal Bupati dan
Wagub, mencintai produk local Jember. Karenanya, semua becak wisata itu di buat
langsung oleh tangan terampil anak muda Jember. Meski bukan pabrikan, namun
kualitas becak-nya pun berani di adu. “Tahap pertama memang 50 becak wisata.
Namun di tahun 2018 nanti, kami memasang target ada 2 ribu becak wisata yang di
sebar di seluruh Jember,” janjinya.
Para tukang becak tak hanya
menerima becak wisata. Mereka, juga bakal di beri seragam khusus. Bahkan,
sepatu pun sudah di siapkan. Termasuk, jas hujan khusus becak wisata.
Tujuannya, supaya penumpang becak wisata, terasa nyaman layaknya wisatawan.
Supaya tambah prima, pelayanan
optimal pun mulai di desain Dishub Jember. Salah satunya, membentuk tukang
becak yang terlatih terutama, soal pengenalan mengendarai becak tertib aturan
lalu lintas. “Kami sudah bekerja sama dengan kepolisian,” tutur Kadishub
Jember, Isman Sutomo.
Sesekali, penerima becak wisata
akan di undang ke kantor Dishub Jember, untuk memperoleh peraturan berlalu
lintas. Sehingga, penumpang becak wisata benar-benar merasakan kenyamanan.
Isman meyakini, inovasi becak
konvensional yang berganti becak wisata, akan memperkuat daya saing becak yang
terancam angkutan modern terlebih, ojek online juga mulai marak di Jember.
“Jika ingin bersaing, harus memperkuat daya saing. Tentu, dengan keunggulan
baru yang tentu tidak di miliki yang lain,” jelas pria yang akrab di sapa Cik
Mang itu. (k1/rul/hdi)
SUMBER : JP-RJ Kamis
21 Desember 2017

Tidak ada komentar:
Posting Komentar